a l t e r e g o s e n s i t i f



Alterego sejatinya adalah penggabungan dari dua kata, alter dan ego. Alter secara harfiah lebih didefinisikan sebagai ‘merubah’ atau ‘berubah’, sedangkan Ego dalam pemakaian sehari-hari definisinya sering dikacaukan oleh khalayak dengan arti ‘kepentingan diri sendiri’. Maka dari itu dalam kehidupan berpacaran sering sekali muncul kalimat ‘eloh tuh egois banget sihh! Sumpah gueh enggak ngertih!’. Egois atau ego-ist, ‘ist’ merupakan keterangan dari orang atau pelakunya, jadi egois dapat dijabarkan sebagai orang yang hanya mengejar kepentingan diri sendiri. Biasanya akan ada jawaban ‘eloh tuh salah ngertih Pon, gueh gak bermaksud egois, gueh nglakuin inih karena gueh sayang sama eloh!’, hhh. Basi dan FTV sekali. Baik, mari kita coba gabungkan, 

alter + ego = merubah kepentingan diri sendiri, atau
ego + alter = kepentingan diri sendiri yang berubah, kok wagu?
Siapa yang berubah dan siapa yang merubah? Mungkinkah orang lain di dalam dirimu?

Lalu tiba-tiba seseorang bernama Hassan Shadily menuliskan pengertian yang lebih baik dari penggabungan dua kata tadi, yaitu jika alter ditemukan dengan ego maka akan bermakna ‘teman karib yang dipercayai’ dan ‘aku yang kedua’. Entah dari mana rumusnya tapi saya lebih suka yang terakhir, yaitu ‘aku yang kedua’. Hello there, meet my alterego!. Siapa teman karibmu yang bisa dipercayai? Hati-hati dengan kepercayaanmu. Siapakah bagimu ‘aku yang kedua’? Seperti Lily bagi Nina dalam Black Swan, seseorang bisa benar-benar menjadi hancur secara mental ketika terobsesi berlebihan akan sesuatu. Kamu akan merasakan kedua kakimu bengkok ke belakang satu persatu tepat di persendian lutut lalu jatuh tersungkur ke depan karena kehilangan keseimbangan dan jari-jari kakimu menyatu satu sama lain hanya karena kamu sangat ingin bisa menjiwai peran sebagai angsa. Opo meneeehhh iki. Haha. 

Berbicara tentang Ego, dalam teori psikoanalisa merupakan salah satu dari 3 unsur kepribadian. Unsur yang pertama adalah ‘Id’, Id adalah dorongan instinktual yang mengandung keinginan dan dorongan yang tak sadar, lalu unsur kedua adalah ‘superego’, superego lebih cenderung berhubungan ke sikap moral atau norma masyarakat, hati nurani dan rasa bersalah. Superego akan mengawasi id, sedangkan Ego yang bekerja pada prinsip kenyataan, akan mendamaikan jika terjadi konflik antara Id dan Superego. Contoh jika Id mu menginginkan kamu pergi belanja ke Indogrosir hanya dengan mengenakan pakaian dalam dan memakai sepatu boot saja, maka Superego mu dengan mati-matian akan menahan kepergianmu dengan mendistorsi pikiranmu bahwa itu merupakan suatu tindakan yang bertentangan dengan norma yang ada. Lalu munculah Ego, dan mengatakan bahwa jika kamu ke indogrosir dengan dandanan seperti itu, belum sampai pintu masuk pun kamu pasti sudah diamankan oleh security, mungkin kamu akan berteriak-teriak “apa-apaan sih! Katanya sudah merdeka! Ini 2011 woi!!” sambil meronta-ronta mau melepas boot dan pakaian dalammu sendiri, dan mungkin juga pada akhirnya kamu akan segera dikirim ke Pakem atau Magelang. 

Ego juga lebih cenderung berfungsi ke mekanisme pembelaan dalam diri kita serta mekanisme mental yang lain seperti ingatan dan persepsi. Jadi kalau ada orang bilang sama kamu “Ego eloh tuh gedhe banget! Males gueh ama eloh!”, berarti kamu termasuk orang yang beruntung, karena dalam teori ini Ego itu banyak menyelamatkanmu dari konflik-konflik batin yang tidak rasional.

“Eh band kamu baru ya Tzex?”, seseorang bertanya
“iyah”, seseorang menjawab
“apa nama bandnya?”, seseorang  bertanya lagi
“alterego”, seseorang menjawab lagi
“apa itu alterego?”, seseorang bertanya penasaran
“mmm.. apa yaaah..”, seseorang mulai bingung

Mudah-mudahan dengan uraian absurd di atas, pertanyaan mengenai ‘alterego’ akan jauh berkurang. Setidaknya sudah ada pemahaman sedikit mengenai ‘alterego’. Atau malah bertambah bingung? Monggo, aku gak papa kok. Emangnya mau kemana?. Sebentar, sebelum pergi saya mau berterima kasih kepada Profesor Willy F. Maramis atas buku kejiwaannya yang super oke. Kalau begitu, sampai bertemu di edisi berikutnya.

Alterego Sensitif, end of June

Categories:

3 Responses so far.

  1. sippp lah,,,aku lagi stase jiwa ki...butuh konsultasi po..? :D

  2. Decchan says:

    halo halo halo!!! saya ini lambat komen... -,-

    Saya pengen nanya, gimana cara menciptakan alter ego?

    silahkan PM ke :
    amamori@ymail.com

  3. Anonim says:

    bgaimana dengan alter ego yg berkenaan dengan kepribadian ganda, sya berfikir jika benar lirik yg di hasilkan akan keren

Leave a Reply